Ulasan Drama Korea Still 17 Bangun Tidur Langsung Umur 30 Tahun


Pertama memutuskan untuk nonton drama korea ini karena di picture preview Netflix memunculkan wajah Lee Do Hyun! Iya, gara-gara dia langsung saja saya memilih nonton serial ini. Yang ternyata, enggak menyesal juga nontonnya. 

Saya menonton serial ini ketika Shin Hye Sun sedang gencar jadi bahan omongan gara-gara dramanya yang berjudul Mr. Queen. Ada yang pro juga enggak sedikit yang kontra terkait aktingnya Shin Hye Sun ini.

Tapi, karena memang saya belum nonton drakor Mr. Queen dan lebih tertarik menonton Still 17 ini karena ada LDH. Otomatis, enggak terpengaruh dan enggak ada ekspektasi apapun dengan akting SHS.


Review Drama Korea Still 17


Informasi Tentang Drama


Rilis pertama kali pada bulan Juli 2018 dan selesai di bulan September 2018, drama ini bergenre komedi romantis. Dibintangi oleh Yang Se‑jong sebagai Gong Woo‑jin, Shin Hae Sun
sebagai Woo Seo‑ri, Ahn Hyo‑seop sebagai Yoo Chan, Ye Ji‑won sebagai Jennifer dan Lee Do Hyun sebagai Dong Hae-Bum. 

Drama ini terdiri dari 32 episode dengan jalan cerita yang unik. Penuh dengan momen mengharukan yang enggak hanya dialami oleh karakter utamanya yaitu Gong Woo-Jin dan Woo Seo Ri saja. Tapi, karakter lain pun punya kisah menyedihkan yang mereka simpan sendiri. Namun, berkat balutan komedi, membuat kisah sedihnya enggak terlalu dominan dan terasa seimbang sehingga drama ini terasa lebih ringan.

Bagaimana Ceritanya?


Bisa dibilang, penonton akan diberikan harapan bahwa kisah drama ini akan berakhir bahagia. Soalnya, sekilas ada cuplikan Woo-Jin tengah tersenyum di bibir pantai sambil memandangi lukisan seorang gadis.

Gadis itu yang dia tau namanya adalah Su Min. Remaja perempuan yang sering membuat Woo-Jin tersenyum karena gadis dengan kuncir kuda itu selalu tampak asik dengan dunianya sendiri. Sampai-sampai pernah terkena siram air dari pemilik toko yang niatnya ingin membuang air tersebut.

Nama gadis itu Su Min dan Woo-Jin tau karena saat ia melihatnya bersama teman-temannya. Seorang siswi lain memanggil nama tersebut. Dan ia bersama teman di sisinya, menoleh sekaligus tersenyum. 

Sebenarnya Woo-Jin mulai makin menyukai gadis ini karena ia sering terlihat menikmati bulan di malam hari. Sambil mengintip bulan dari celah jemari yang dibentuk seperti kelinci. Dan selalu di tempat yang sama yaitu di jembatan penyebrangan. Satu yang menjadi ciri khasnya adalah gantungan lonceng yang berada di tas siswi tersebut.

Kenangan akan gadis penikmat bulan di malam hari. Membuat Woo-Jin langsung melukiskan rekaman ingatannya. Sosok gadis itu dengan jelas bisa ia tuangkan di atas kanvas. Namun, saat hendak memberikan lukisan tersebut. Justru enggak jadi karena Gong Woo malu. Tapi, justru lonceng yang ada di tas gadis itu nyangkut di tempat lukisan milik Gong Woo dan terlepas dari tas gadis yang disukainya itu.

Di hari yang sama, Gong Woo yang hendak mengembalikan lonceng tersebut, menyaksikan kecelakaan yang merenggut banyak korban jiwa. Dan di dalam bus tersebut ada gadis yang ia suka dan temannya yang menjadi korban.

Kecelakaan tersebut membuat Gong Woo trauma. Ia merasa bersalah dan berubah menjadi sosok yang tak lagi ceria. Keponakannya, Yoo Chan, melihat perubahan tersebut pada diri pamannya. Dan ia terus merasa penasaran akan apa yang terjadi sehingga pamannya itu berubah.


Bagaimana Kondisi Gadis Yang Disukai Gong Woo?


Jadi, sejak awal Gong Woo sudah salah mengetahui nama gadis yang ia suka. Gara-gara sering salah mengambil baju olahraga milik temannya yang bernama Su Min. Membuat Seo Ri disangka sebagai Su Min. Nah, ketika kecelakaan tersebut, nama Su Min muncul sebagai korban yang meninggal dunia. Sementara Seo Ri selamat namun ia harus mengalami kondisi koma yang panjang.

Di rumah sakit tempat Seo Ri dirawat. Banyak dokter dan perawat yang penasaran, kemana keluarga Seo Ri? Sebab, tidak ada tampak satupun yang menjenguknya apalagi menanyakan kabarnya. Hanya ada satu lelaki misterius yang kerap datang mengintip ke ruangan Seo Ri. Dan tagihan rumah sakit tempat Seo Ri dirawat selalu terbayar lunas.

Jujur, menuliskan kisah ini membuatku kasihan. Karena, semua tokoh punya konflik yang berbeda dan cukup menyedihkan buatku. Terutama yang berkaitan dengan Seo Ri.

Nah, saking lamanya Seo Ri berada dalam kondisi koma. Ia terbangun dan kaget, sebab ia melihat sosok yang berbeda di cermin dari yang ia ingat. Ya bagaimana enggak kaget. Saat kecelakaan terjadi, dia masih seorang siswi SMA. Dan pas terbangun, ia sudah jadi wanita berusia 30 tahun.

Setelah bangun dari koma ini, barulah kita akan mengikuti perjalanan panjang Seo Ri mencari paman dan bibinya. Karena mereka satu-satunya yang ia punya. Juga ikut membersamai Seo Ri beradaptasi dengan dunia yang jauh berbeda dari yang ia tau terakhir kali. Sampai, menyaksikan Seo Ri bangkit dari trauma yang membuatnya kesulitan memainkan biolanya.

Sebelum berlanjut, Seo Ri memang seorang violinist. Yang sering mengikuti kompetisi dan waktu itu tengah mengikuti ujian masuk untuk kuliah jurusan Musik di Jerman. Itulah kenapa, satu-satunya yang masih tersisa adalah biolanya.


Kisah Tragis Setiap Tokoh


Yang membuatku menyukai drama Still 17, bukan hanya karena akting para pemainnya saja. Serta jalan cerita yang memang unik. Tapi, ada lagi yang membuatku selalu teringat dengan drama ini : setiap tokoh menyimpan kisah yang cukup menyedihkan hingga ada yang berusaha keras untuk mengingatnya.

SPOILER ALERT. Tulisan setelah paragraf ini mengandung spoiler. Bagi yang enggak suka di-spoiler-in sebaiknya langsung saja menuju paragraf penutup dan berikan komentarmu kenapa ingin menonton drama Still 17? 

Kalau tidak ada masalah dengan spoiler, baiklah, mari kita lanjutkan.

Seperti Seo Ri yang merupakan tokoh utama. Kita sudah tahu kalau dia terbangun dari koma yang panjang. Dan ketika sadar, ia sudah masuk usia dewasa. Ia melewatkan momen-momen berharga menjelang dewasa. Jangankan momen, proses menuju dewasa saja tidak ia lewati. Karena itu, perjuangannya memang cukup menyedihkan. Sebab, ia ketinggalan banyak hal dari kejadian ini.

Namun, yang paling menyedihkan adalah ia ditinggal oleh keluarga yang satu-satunya ia miliki. Sendirian, mengalami tragedi yang mengerikan. Tak punya rumah apalagi tempat berlindung. Mau mengadu tapi sama siapa? Mau memeluk seseorang saat sedih, tapi siapa? 

Jangankan keluarga, sahabat satu-satunya saja, Sun Mi, meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Enggak mungkin juga dia mencari rumah keluarga Sun Mi. Karena, bisa jadi mereka akan makin sedih apalagi dari awal tidak ada yang peduli dengannya. Hanya ada satu orang misterius itu saja yang sering memeriksa keadaan Seo Ri. 

Ada sih satu lagi, dokter yang peduli banget sama Seo Ri. Tapi, di sini, si dokter banyak menyimpan rahasia. Jadi, lebih ke kasihan sama Seo Ri kalau berlama-lama sama dokternya. Meskipun tulus juga si dokter ini nolong dia.

Gong Woo-Jin, lelaki yang menyaksikan kecelakaan tersebut. Dan terhubung dengan Seo Ri. Di kisah ini, kita sudah diberikan premis terkait dua orang tokoh utama. Tapi, yang diangkat justru bukan kenyataan kalau keduanya memang sudah saling kenal. Namun, bagaimana dua orang ini dipertemukan kembali hingga diingatkan kembali, kalau mereka punya kenangan yang indah. Proses inilah yang menjadi daya tariknya.

Woo Jin sendiri setelah menyaksikan kecelakaan nahas tersebut, kemudian mendengar kematian Sun Mi, merasa bersalah. Hingga dia menghukum dirinya sendiri. Sampai-sampai dia pergi ke luar negeri, ke tempat yang jauh dan terpencil yaitu pegunungan es yang dingin.

Dengan kondisi yang cukup berbeda, rambut gondrong dan urakan sampai jenggot yang tidak begitu rapi. Membuat penampilannya seperti orang yang sudah tak lagi bersemangat menikmati hidup. Meskipun penggambaran ini agak kurang pas, ya. Mengingat penampilan seseorang tak bisa dijadikan acuan apakah dia menikmati hidupnya atau enggak.

Saat ia kembali ke Korea, kemudian tinggal bersama keponakannya yang bernama Yoo Chan serta asisten rumah tangga mereka bernama Jenifer. Ia mulai menjalani hidup dengan apa adanya. Terutama, bekerja untuk profesinya sebagai desainer. Namun, tetap saja, sosok ceria Woo Jin seolah sudah mati dalam dirinya.

Ada lagi Jenifer, seorang asisten rumah tangga yang penampilannya super rapi. Perfeksionis. Dan tampak seperti robot. Semua pekerjaan rumah bisa diselesaikan dengan cepat dan rapi. Tak hanya itu, masakannya juga enak. Namun, siapa yang sangka ia justru pernah mengalami masa terberat di waktu yang lampau.

Kematian seseorang yang sangat berharga baginya dan pengkhianatan. Membuat Jenifer berubah. Ia yang dulunya sebagai sosok wanita yang ramah, menyenangkan dan memiliki senyum yang manis. Karena tempaan yang begitu berat dan menyakitkan, membuatnya tak lagi mampu tersenyum apalagi tertawa. Ia menjalani hari-hari secara otomatis dan persis seperti robot.

Ada lagi sosok misterius ini. Yang bisa dikatakan lebih menyedihkan. Ia berusaha mati-matian untuk bekerja keras meski usianya saat Seo Ri terbangun dari komanya, sudah memasuki usia tua. Ia berusaha agar dunia tak menyadari eksistensinya. Menjalani hari dengan berat karena rasa bersalah yang dalam. Hingga sering mabuk-mabukan karena tak bahagia dengan kehidupannya. Tapi, dia juga satu-satunya orang yang tanpa disadari, sebagai orang yang sering menjenguk Seo Ri.

Kisah sedih dan tragis yang dialami oleh masing-masing tokoh, bukan sebuah kompetisi siapa yang paling menderita. Namun, disini bisa dikatakan bahwa manusia memiliki kisah mereka masing-masing. Rasa sedih dan sakit yang disimpan, tetap membuat mereka menderita mau itu sedikit ataupun besar. Sebab, jumlah, besaran atau ukuran apapun tidak bisa menakar seberapa berat beban dan rasa sedih itu untuk dijadikan penilaian ‘siapa yang paling sedih’.

Sebab, sejatinya kehidupan itu bukan perlombaan siapa paling sedih, siapa paling bersalah dan siapa paling lainnya.


Bagaimana Dengan Lee Do Hyun?

Karena dia adalah alasan saya menonton drama ini. Saya nobatkan di sini, LDH, memang reseh dan super menyebalkan tapi lucu. Jadi, perannya di Still 17 sebagai temannya Yoo Chan. Hae Bum bersama satu lagi Duk Soo, mereka bertiga merupakan teman dekatnya. Sering bermain ke rumahnya sampai makan di sana.

Penampilan LDH di sini, cocok dengan karakter wajahnya yang sering tampak usil. Apalagi kalau dia tertawa menyeringai, makin jadi saja rasanya seperti orang jahil. Terus, karakternya di sini, dia ini seperti kawan yang enggak punya akhlak, hehe. Tapi, Hae Bum dan Duk Soo termasuk support system paling dekat dengan Yoo Chan.

Yang menarik karena ada LDH di sini, saat adu akting di beberapa scene dengan Seo Ri, jadi tampak saling mengisi. Keduanya bisa membangun suasana menggembirakan dan terkadang membuat satu kejadian menjadi aneh dan awkward.

So far, saya puas banget walaupun LDH jadi pemain pendukung. Karena, dia tetap dapat porsi yang cukup banyak.


Still 17 : Jangan Menyimpan Rasa Bersalah Terlalu Dalam

Manusia memang tempatnya salah. Tapi, kalau saat itu kita mendapat bagian, merasa bersalah dan tampaknya berat banget. Bisa membuat kebanyakan manusia memilih untuk melarikan diri. Karena, terkadang untuk menghadapi rasa bersalah tersebut, dibutuhkan energi yang cukup besar dan solusi yang bisa menyelesaikan bukan menambah masalah.

Enggak heran, kalau di drama ini seolah saya pribadi diingatkan kalau manusia kerap berusaha mengalihkan rasa bersalah itu dengan menjadi sosok yang berbeda. Atau justru berusaha untuk mengasingkan perasaan tersebut. Membuat masalah menjadi semakin rumit.

Seperti Paman dan Bibinya Seo Ri. Jujur saja buatku keduanya cukup egois dengan permasalahan yang mereka hadapi. Hingga karena merasa bersalah, berusaha untuk lari sejauh mungkin tanpa memikirkan perasaan Seo Ri. Apalagi saat itu dia masih dalam kondisi koma.

Menghadapi masalah memang butuh keahlian tersendiri yang dipelajari pada saat itu juga. Dimana kemampuan ini nantinya akan mengasah pribadi seseorang. Kebanyakan justru menjadi lebih baik atau lebih kuat. Tak jarang, bisa mengubah juga menjadi pribadi yang hati-hati dalam bertindak di setiap hal.

Menonton drama korea Still 17 enggak bikin bosan. Walaupun sering ditarik-ulur sampai saya berpikir ini sengaja dilama-lamain. Karena, beberapa kali tektokan untuk membantu Seo Ri. Tapi, akhirnya malah enggak jadi. Ini sering bikin agak emosi juga.

Namun, buatku drama ini bagus secara keseluruhan. Memuaskan endingnya. Serta asik aja gitu lihat komedi yang tersemat di beberapa bagian.

Sudah nonton drama korea Still 17? Punya pendapat tentang drama ini? Atau justru ada opini terkait tokoh-tokoh utamanya seperti Shin Hye Sun dan Yang Se Jong?


Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan membaca artikel tulisanku. Silakan tinggalkan komentar yang sopan dan baik ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *