Review Drama Korea The Alchemy of Souls Bagian Dua
Di K-Drama The Alchemy of Souls bagian dua ini tampaknya semua pemain jadi lebih dewasa. Berikut alurnya, yang enggak begitu banyak becanda seperti di TAoS bagian pertama. Tapi, masih terasa segar dan ringan untuk diikuti.
Apalagi, bisa dibilang semua hal memuncak di sini. Enggak lagi sekadar 'Memburu Naksu' tapi udah mengarah ke 'Memenuhi Takdir' yang bisa dibilang terlalu beresiko.
Baiklah, sebelum mulai, ada beberapa pendapat gw tentang drama ini dan ada komposisi spoiler disertai plot cerita sebagian atau keseluruhan.
Korean Drama Serial The Alchemy of Souls Bagian Dua
Jin Bu Yeon yang seperti kita tahu dari drama sebelumnya adalah anak pertama dari keluarga penyihir Jin pemilik Jinyowon. Di masyarakat Daeho, keberadaannya sudah tidak lagi eksis sebab, ia dipastikan meninggal dan jasadnya tenggelam di danau Gyeongcheondaeho.
Tapi, sebenarnya, berkat bantuan Guru Lee, jasad Bu Yeon bisa diselamatkan. Namun, demi menghindar dari rumor serta kecurigaan Songrim pada Jinyowon. Ibu penyihir Jin mengurung Bu Yeon di sebuah tempat yang diselimuti tabir sihir. Sehingga, siapapun akan terkecoh dan tidak akan mengetahui tempat tersebut.
Namun, takdir yang menuntun Jang Uk melihat dan masuk ke wilayah yang tersembunyi oleh tabir sihir. Di sanalah, selain dari rasa penasarannya, ia justru curiga mengenai keberadaan perempuan penyihir di Jinyowon yang tidak ia kenal. Berkat bantuan Jang Uk juga, Bu Yeon bisa memenuhi keinginannya untuk bisa keluar dari 'pengurungannya' dan berjalan-jalan bebas di pasar Daeho.
Kebebasan yang diinginkan Bu Yeon semakin menjadi. Terutama saat ia akan dipaksa menikah dengan lelaki yang bahkan belum dikenal olehnya. Dengan pernikahan yang aneh, sebab setelah menikah, ia tetap harus berada di tempat pengurungan tersebut.
Akhirnya, Bu Yeon justru meminta Jang Uk untuk menjadi suaminya. Dan mulailah kepura-puraan keduanya, yang sepertinya menjadi bumbu percintaan manis, membawa tabir rahasia lain terungkap. Tentunya, di bagian kedua kali ini, Seo Yul juga yang mengetahui keberadaan Naksu dan identitasnya.
Informasi Drama The Alchemy of Souls Dua
Sutradara : Park Joon Hwa
Produser : Ahn So-jeong
Penulis : Hong Jung-eun dan Hong Mi-ran
Durasi : 60-70 menit per episode
Episode : 10
Distribusi : TVN dan Netflix
Rilis : 10 desember 2022 - 8 Januari 2023
Negara asal : Korea Selatan
Pemeran : Lee Jae Wook (Jang Uk), Go Yoon Jung (Naksu / Cho Yeong / Jin Bu Yeon), Hwang Min Hyun (Seo Yul), Shin Seung Ho (Go Won), Yoo Joon Sang (Park Jin), Oh Na Ra (Kim Do Ju)
Unpopular Opinions K-Drama The Alchemy of Souls
Ada beberapa hal lucu yang menurut gw terpatahkan dengan pendapat gw yang sepertinya bersebrangan dengan pendapat lainnya. Oiya, sudah pasti gw berpendapat karena gw nonton dan sedang menunggu dua episode yang sepertinya terakhir, beberapa hari ke depan.
Tidak Ada Jung So Min Tak Mengapa Ceritanya Tetap Ringan dan Menarik
Banyak dari penggemar Jung So Min atau mungkin bukan penggemar tapi mendukung kalau drama tidak menarik karena enggak ada So Min yang berperan sebagai Mu Deok.
Ini lucu sih, sebab, dari awal pembuka di bagian pertama saja, Naksu, sudah diperankan oleh Go Yuun Jung. Terlepas dari rumor ini itu tentang Yuun Jung waktu di TAoS bagian pertama, gw berpikir aktingnya dia tetap oke. Enggak ada masalah. Dan justru lebih cocok sih.
Meski banyak yang meninggalkan drama ini karena enggak ada Mu Deok. Gw malah jadi bersyukur, karena enggak ngefans sama siapapun di drama ini. Soalnya, pernah ngerasain vakum sejenak nonton Running Man beberapa kali setelah Garry keluar dan Kwang Soo keluar. Padahal acaranya tetap menarik, cuma hal sepele, membuat gw jadi enggak objektif.
Spell Risks Falling Flat? Justru Lebih Manusiawi dan Masuk Akal
Ada salah satu media yang gw pikir pendapatnya ini buat The Alchemy of Souls bagian pertama. Soalnya, dia bilang kalau drama ini datar aja. Jujur ya, gw malah mikir kalau drama ini membuat penonton fokus ke penyihir Daeho gara-gara kalimat pembuka. Tapi, sebenarnya, penulis cerita mau ungkap gimana bobroknya negara yang 'sempurna' dan 'hebat' ini.
Kebobrokan ini, buat gw justru seperti ingin menunjukkan sesuatu melalui peran serta para penyihir. Demi menuntut keadilan dari mereka yang sudah mati. Dengan dihidupkannya Bu Yeon juga Jang Uk. Terus, kebobrokan negara yang bukan cuma korup segala macem tapi juga punya tujuan memimpin dunia tapi dengan cara enggak lazim.
Seperti Jin Mu yang ingin menciptakan ketaatan melalui penanaman ketakutan di masyarakat. Agar keberadaannya semakin diinginkan. Dan kontra dari keinginan tersebut berada di dalam diri Naksu yang merasa terkhianati. Dengan bantuan Jang Uk dan Bu Yeon.
Dan bagian yang bikin enggak flat itu justru di beberapa hal yang menjadi jalinan kebobrokan yang semakin kuat antar empat penyihir besar dan keluarganya. Ini seperti 'jeritan' anak-anak penyihir pada ketidakadilan kehidupan mereka. Bu Yeon yang terlalu diinginkan dan Jang Uk yang justru enggak diharapkan. Serta, Naksu yang tak memiliki keinginan lain selain membalas dendam.
Say Goodbye to Romansa yang Nanggung
Kalau di bagian pertama rasanya capek sama tarik ulur Jang Uk dan Naksu. Di bagian kedua, bakalan disajikan romansa yang masih sama dingin, manis tapi bikin penasaran. Juga masih tarik ulur, tapi cukup baik karena Jang Uk diberikan porsi untuk menjadi lelaki dewasa dengan kejujurannya terhadap perasaan.
Walaupun mungkin masih terasa denial dengan keengganan Bu Yeon akibat ingatannya yang kembali. Membuat hubungan kembali merenggang. Tapi, setidaknya, adegan ciuman di sini bikin senyam-senyum.
Beberapa komentar mengatakan, terlalu banyak klise dalam hubungan percintaan mereka. Cuma gw mau nanya, sejak kapan K-Drama enggak menonjolkan hubungan klise? Di Goblin aja, sekelas drama yang booming itu. Gw ampe capek sama tarik ulur Goblin dan Eun Tak. Berantem mulu, entar akur, terus berantem lagi, terus galau, kan bangke!
Jadi, kalau mau hubungan percintaan yang enggak klise, cari drama dari negara lain cuy. Drama korea dominasinya kisah cinta yang klise tapi ya tetep aja banyak yang suka. Itu fakta. Jadi take it or leave it.
Kisah Cinta yang Ditunggu Antara Penyihir Park dan Kim Do Ju
Buat gw kisah percintaan yang gw tunggu baik di The Alchemy of Souls bagian pertama dan kedua adalah kabar perasaan Kim Do Ju dan pak Park. Bayangin aja, berawal dari dua insan yang sama-sama patah hati. Terus, malah menjalin kasih, hehe, jadi seperti saling memamah luka demi keberlangsungan harmoni kehidupan.
Mungkin ada yang luput dari penonton, kalau Kim Do Ju itu naksir penyihir Jang, bapaknya Jang Uk. Dan pak Park, mantan penyihir Songrim, naksir ibunya Jang Uk, Dong Hwa. Dua-duanya sama sayangnya sama Jang Uk dan rela menukar nyawa, ibaratnya, demi jaga Jang Uk. Karena, dia lahir dari orang yang mereka cintai.
Tapi, kebebasan mengungkapkan perasaan. Sampai saling menyadari kekosongan hati yang justru terisi dari sosok yang punya pengalaman sama. Malah jadi bikin ceritanya menarik. Romansa yang gw tunggu justru dari keduanya. Kisah cinta yang dewasa, tetep klise tapi manis meski bungkusnya sederhana.
Penutup
Overall, buat gw drama ini masih menyimpan beberapa misteri yang gw harap terkuak di dua episode akhir. Apalagi, karena jejak Naksu terlihat saat Bu Yeon masuk ke dunia sihir lain.
Terus, buat gw keberadaan Go Yoon malah lebih pas buat memerankan Bu Yeon. Karena, dari segi karakter wajah, masih agak mirip sama ibu penyihir di Jinyowon. Malah jomplang kalau masih dalam tubuh Mu Deok, karena enggak begitu mirip Mu Deok sama bu Jin.
Terus, mengenai Naksu dan Bu Yeon waktu masih di tubuh Mu Deok, ini banyak yang bilang masuk akal. Tapi, justru di bagian kedua, banyak yang bingung. Karena, yang dipakai justru tubuhnya Naksu yang sudah dibakar di bagian pertama. Dan yang mendominasi tetap energi dari Bu Yeon yang masih bercampur dengan Naksu.
Meski complicated tapi seriusan gw enggak nyesel sih ngikutin drama ini. Karena, akting Jang Uk oke. Dan yang paling penting, gw jadi bisa kenal Seo Yul yang gantengnya tiada terkira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan membaca artikel tulisanku. Silakan tinggalkan komentar yang sopan dan baik ya.